Header Ads

4 Pengetahuan Dasar Penggiat Alam yang Wajib Kamu Tahu

Kegiatan jelajah alam menjadi hobi yang semakin banyak diminati, seperti kegiatan mendaki gunung. Dibutuhkan persiapan yang matang sebelum melakukan kegiatan di alam bebas baik persiapan fisik maupun mental. Namun persiapan saja tidaklah cukup.  Hal lain yang penting dimiliki yaitu, menguasai pengetahuan dasar kegiatan di alam bebas.



Banyaknya kecelakaan yang menimpa para petualang atau pendaki, dikarenakan kurangnya pemahaman bagaimana bersikap atau bereaksi terhadap alam, dan tidak tahu apa yang seharusnya dilakukan pendaki, ketika terjadi kejadian/keadaan yang tidak terduga di alam bebas.


Pengetahuan dasar mutlak harus dipahami dan dikuasai, ketika melakukan kegiatan di alam bebas, sama halnya mendaki gunung.
Ada kalanya suatu pendakian akan menemui suatu keadaan sulit yang tidak terduga, misalnya tersesat, terjadi musibah kebakaran di gunung, atau keadaan lain yang tidak diinginkan karena suatu hal, dan mengharuskan bertahan hidup.

Ada baiknya 4 pengetahuan dasar ini harus dikuasai jika anda seorang penggiat alam.

1. Survival
Jika anda seorang penggiat alam, resiko yang harus siap dihadapi salah satunya adalah tersesat. Oleh karena itu, sebelum menjelajah alam idealnya harus membekali diri dengan pengetahuan dasar bertahan hidup di alam dan mengenali perilaku alam. Ilmu yang penting diketahui adalah bagaimana cara mendapatkan makanan yang bisa dimakan dan tidak boleh dimakan ketika di hutan. Kemudian bagaimana mencari sumber air, atau mendapatkan air ketika tidak menemukan sumber air di hutan. Dan bagaimana membuat api untuk menghangatkan badan di tengah cuaca ekstrim.

Tahap melakukan tehnik Survival
Sumber gambar : kaskus.co.id


2. Keterampilan Navigasi Darat
Berikutnya adalah keterampilan navigasi. Peralatan yang wajib ketika berada di alam liar adalah kompas. Namun kompas saja tidak akan cukup jika anda tidak mengetahui posisi anda dan letak tujuan anda. Maka dari itu, pemahaman tentang peta juga menjadi syarat wajib untuk menguasai navigasi darat.

Kemampuan membaca peta juga wajib ketika melakukan petualangan di alam yang belum pernah dijelajahi. Dalam hal pendakian gunung, sering terjadi pendaki yang tersesat karena tidak mengetahui tehnik navigasi untuk kembali ke jalur pendakian yang benar.

Peta dan kompas piranti yang wajib bagi penggiat alam

Apabila melakukan pendakian seorang diri atau dengan rombongan yang belum mengetahui jalur pendakian, lebih baik siapkan tali-tali pendek di tas carrier anda. Ikatkan tali-tali tersebut pada pohon atau ranting ketika anda merasa tersesat. Tanda-tanda itu sangat berguna ketika anda merasa tidak menemukan jalan, dan berniat kembali ke jalur asal. Disini adanya kompas akan lebih sangat membantu dalam menentukan arah tujuan yang benar.

3. Pertolongan pertama (first aid)
Pertolongan pertama (first aid) adalah perawatan pertama yang dilakukan kepada orang yang mengalami kecelakaan atau sakit yang datang tiba-tiba sebelum mendapatkan pertolongan dari tenaga medis.  Penanganan pertolongan pertama harus diberikan secara cepat namun tepat.
Pertolongan pertama harus tepat sehingga akan meringankan sakit korban bukan menambah sakit korban atau menjadi akibat fatal bagi korban. Misalnya, ketika terjadi kecelakaan di gunung, seperti menolong korban yang jatuh dari tebing, pendaki yang sakit asma karena cuaca ekstrim, dan kecelakaan lain yang wajib diketahui pendaki untuk melakukan pertolongan.
(Baca juga :
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di Gunung)
First aid kit untuk penanganan pertolongan pertama


4. Mountaineering
Segala sesuatu yang berkaitan dengan gunung atau dalam arti yang luas berarti suatu perjalanan yang meliputi mulai dari hill walking sampai pendakian ke puncak-puncak gunung yang sulit, inilah definisi dari mountaneering. Tantangannya adalah menguji kemampuan diri untuk berjelajah di alam yang keras. Pendakian yang sulit menjadi tantangan untuk menguji rasa takut dan perjuangan melawan dirinya sendiri.

Climbing pada medan tebing batu dengan kemiringan 90˚
Sumber gambar : climbstation.com


Ada 3 level dalam mountaineering, yaitu Hill walking/hiking, Scrambling, dan Climbing.

Hill walking/hiking adalah kegiatan menaiki sebuah bukit. Kemudian scrambling adalah kegiatan mendaki gunung yang memiliki kemiringan lebih dari 45 derajat.
Dan level yang paling sulit adalah climbing, kegiatan ekstrim ini mengharuskan menggunakan peralatan sepeti kernmantel, carabiner, figure of eight, tali panjat, harness, sling dan peralatan lain untuk pendakian tebing yang memiliki kemiringan lebih dari 80 derajat dan resiko bahaya yang lebih tinggi.

Dalam kegiatan mountaineering, sebaiknya lengkapi peralatan-peralatan dasar sebelum melakukan kegiatan alam bebas seperti tas carrier, botol air, sepatu gunung, pakaian standart gunung, pelindung kepala/topi, tenda, misting untuk memasak, kompor outdoor, peta, kompas, altimeter, pisau, korek, senter, alat tulis, matras, dan piranti lain yang dibutuhkan. Untuk kegiatan scrambling dan climbing, sangat wajib menggunakan alat bantu khusus mountaineering seperti tali houserlite/kernmantel, karabiner, figure of eight, sling, prusik, bolt, webbing, harness, dan alat bantu khusus lainnya yang dibutuhkan sesuai level kegiatannya.
Semakin matang persiapan, semakin baik peralatan dasar yang akan dipakai. Semakin lengkap peralatan, tentunya akan semakin menjamin keselamatan mountaineer dengan beribu kemungkinan rintangan dan hambatan yang mungkin terjadi di alam bebas.

Semoga bermanfaat. Salam...